Salah Siapa? Rok Mini? Celana Pendek?

Beberapa hari lalu saya dibuat terkaget-kaget, syok, kecewa, dan marah pas baca judul berita di suatu portal berita "Marak Pemerkosaan, Kata Foke Hindari Pakai Rok Mini".

Belakangan ini memang kasus pemerkosaan di kendaraan umum atau yg biasa kita sebut angkot sedang marak. tapi kok ya terlalu naif kalau pakaian dan terlebih lagi si korban yang disalahkan. Seperti itu kah komentar yang layak dilontarkan dari seorang berpendidikan dan sekaligus perwakilan dari pemerintah negeri ini?

Begini ya, coba kita telaah beberapa kronologis pemerkosaan di angkot yang dialami perempuan yang pulang kerja dan kemaleman. Apakah si korban memakai rok mini? Malahan menurut pengakuan salah seorang pemerkosa, dia melakukannya secara sadar dan menyasar perempuan mana saja yang akan jadi korbannya. Jadi, bukan karena faktor rok mini, melainkan faktor isi kepala pelaku.

Lagipula kok terlalu dangkal ya kalau pakaian yang disalahkan. Tengok aja kasus pemerkosaan terhadap TKW di Luar Negeri terutama di Saudi. Apakah dikarenakan rok mini? tentu tidak. Pakaian TKW di sana kan serba tertutup mengikuti kultur negara setempat. Tapi toh perkosaan tetap terjadi.

Kenapa negeri ini masih belum bisa melihat secara jernih mengenai kasus-kasus perkosaan yang pada umumnya kaum perempuan lah yang sering disalahkan. Kenapa harus hanya perempuan yang diatur untuk berpakaian. Kenapa kaum prianya tidak diajari untuk mengendalikan nafsunya. Begitu banyak kenapa...

Mirisnya lagi, ada korban yang begitu berani melapor ke pihak berwajib tentang perkosaan yang dialaminya, tidak mendapat respon yang baik. Tahukah para petugas itu bahwa mengumpulkan keberanian untuk melapor itu tidak mudah? Rasa malu, takut, merasa terhina, dan 1001 rasa lainnya bercampur menjadi satu bagi si korban.

Negeri ini perlu berbenah. Pemikiran-pemikiran yang selalu menyalahkan perempuan terutama dalam hal berpakaian dan kemampuan berempati pihak berwajib harus dibenahi.

Oh hampir lupa, ada komentar seseorang di jejaring sosial ketika saya menuliskan kekecewaan saya terhadap respon pemerintah yang menyalahkan rok mini. Begini komentar orang tersebut: "Habis ngasih umpan terus sih, kalo diperkosa marah...pemerkosanya gak salah, karena profesinya itu...PEMERKOSA".

Sah-sah aja orang berkomentar. Tapi semakin menyayat hati ini dengan kenyataan bisa saja masih banyaaaaaaaaaakkkkk orang yang sorry to say dangkal.

Comments

Popular Posts