Perkenalkan…

Tue, 11.09.07


Hai hoi…perkenalkan nama saya niken dyah arumsari..biasa dipanggil niken or ichen or nichen or nchen. Saat saya menulis ini saya terhitung masih mahasiswa semester 7 sebuah universitas swasta di Jakarta, sebut saja LSPR (lho..jadi ketahuan dong yaa ;D). Saya ambil jurusan Mass Communication karena bercita-cita menjadi jurnalis yang handal. Amin..doakan saya ya…


Selain sibuk kuliah, saya juga sibuk dengan “tugas kenegaraan” karena saya tergabung dalam FTVC atau gampangnya TV Club kampus (sebuah club yang anggotanya para mahasiswa yang tertarik dengan dunia pertelevisian dan seluk-beluknya). Siapa tau dengan bekal yang saya dapat sekarang bisa bermanfaat di masa depan.


Jangan tanya saya angkatan berapa karena jawabannya akan agak memakan waktu lumayan panjang. Beberapa orang teman baru yang saya jumpai sering bertanya tentang background pendidikan saya karena di kampus saya yang sekarang ini saya memiliki kesempatan yang beda dari mahasiswa yang lain yakni kesempatan untuk memilih sendiri mau ambil mata kuliah apa saja (selama sks-nya masih cukup) yang sebenarnya baru boleh diambil mahasiswa lain di semester yang akan datang. Alhasil kelas saya pun sering menclok2 di antara batch atas dan di semester 7 ini pun saya boleh bikin skripsi.


Semua berawal dari kebimbangan seorang anak remaja yang baru lulus SMU tahun 2001. Sempat getol banget bercita-cita jadi diplomat atau jadi istri diplomat juga gapapa (huwehehehehe..). Ikut SPMB udah pasti pilih Hubungan Internasional UI dan Sastra Inggris di universitas yang sama juga. Tapi karena emang dasar belom jodoh kali ya..ga lulus satu pun huhuhuhu..

Karena emang ga prepare sama sekali mau ambil jurusan yang lain, remaja itu pun memutuskan daftar D3 Humas, Akuntansi, dan Sastra di UI. Sempat juga sih daftar Akuntansi di salah satu universitas swasta di Jakarta. Tapi ada kejadian aneh yang membuat si remaja itu ga jadi kuliah di universitas itu karena pas waktu ujian penyaringan, si remaja dating telat 15 menit dan ga semua soal berhasil dijawab. Anehnya berhasil lolos masuk 3 besar. Aneh bukan?? Dengan hati mantap remaja itu pun melupakan niat kuliah di universitas tersebut.


Kita kembali ke UI. Begitu sampai di Fakultas Sastra, si remaja pun bingung mau ambil jurusan apa. Pulang ke rumah dengan penuh kebimbangan, si remaja tersebut memutuskan untuk melotre 3 jurusan sastra yang mau diambil. Pilihannya adalah Sastra Inggris (otomatis coz dah belajar bahasa yang satu ini dari jaman SD), Sastra Jepang (pernah belajar sedikit bahasa Jepang pas SMU), dan Sastra Jerman (kalo yang ini sama sekali ga ada ide. Kata mama sih ga susah). Intinya si remaja pengen belajar bahasa lain selain bahasa Inggris. Sebelum ngelotre (kayak ibu2 ngocok arisan), si remaja berkeyakinan gulungan kertas yang 3x keluar berarti itulah jurusan yang dipilih. Ternyata jeng jeeeeeng…Sastra Jerman I’m coming!!


Lupakan D3 Akuntansi UI coz si remaja itu ga dateng pas ujian penyaringan coz ada acara keluarga yang maha wajib dihadiri (padahal kalo dipikir2 sekarang, acara itu bisa di-skip. Ya sudahlaaaah). Si remaja pun bingung lagi karena di Humas diterima, di Sastra pun diterima. Dengan keyakinan penuh bahwa kelak masih bisa jadi diplomat dengan menguasai lebih dari satu bahasa asing, si remaja pun menghabiskan waktu 3 tahunnya untuk lulus dengan gelar AMD (bukan ABRI Masuk Desa lho tapi Ahlimadya). Setelah perjalanan panjang selama 3 tahun ditambah mata kuliah paket yang diambil pas di UI adalah Penyuntingan dan PKL di Tabloid Ibu & Anak, si remaja pun semakin mantap pindah haluan dari diplomat menjadi jurnalis.


Oleh karena itu, remaja yang tak remaja lagi itu pun di tahun 2004 meneruskan kuliah di LSPR jurusan Mass Comm tahun demi cita2nya jadi jurnalis kelak.

Comments

Popular Posts