Pengendara Taksi Yang Tak Budiman

Thu, 13.09.07


Di hari pertama puasa ini ceritanya saya dan teman saya Ut diminta dateng ke sebuah stasiun TV swasta di daerah Taman Mini untuk screen test. Karena janji sama PIC di stasiun TV swasta itu jam 2 siang, kami pun yang sama2 ga tau lokasinya janjian ktemuan dulu di Depok biar bareng2 gitu ceritanya. Dari Depok, kami naik angkot merah bernomor 19. Di kaca mobil tertera ‘Depok-Taman Mini’. Nah kalo tulisannya gitu kan berarti asumsinya Taman Mini adalah tempat perhentian terakhir si angkot. Bukan begitu bukan??


Ternyata eh ternyata..tujuan akhirnya di Kampung Rambutan. Merasa dikhianati si angkot akan janji palsunya, saya dan Ut turun dari angkot dengan wajah haru (karena sama2 baru pertama kali ke Kampung Rambutan) dan bingung (ya iyalaaaahh..lha wong sama2 buta daerah situ). Akhirnya kita memutuskan naik taksi aja biar gampang. Ternyata eh ternyata lagi…taksi yang ada di situ tuh Cuma taksi2 yang abal2 yang gambar logonya aja dah pada buram. Dengan berat hati saya dan Ut naik salah satu taksi itu yang diyakini si pengendara taksi sebagai mobil baru. Sebelum naik, saya sempatkan diri baca nama taksinya (Pe Taksi).


Saat taksi baru mau keluar terminal Kampung Rambutan, beberapa teman si pengendara itu pun tanya si pengendara taksi kami “Ke mana?”

Jalan Pintu II.” Jawab si pengendara taksi kami.

Cepek..” kata temennya. Dan temen2nya yang lain pun bilang hal yang sama. Dan begitu pula si pengendara taksi kami yang ikut2an bilang ‘cepek’.

Masih dengan sedikit bingung ga ngerti maksud kata ‘cepek’, saya think positive aja.


Baru beberapa meter keluar dari Kampung Rambutan, argo taksi dah menampilkan angka2 yang ga masuk akal. Ut pun kaget pas lihat argo. And you know what?? The most unpredictable was the amount of money that we have to pay as we arrived at the TV station..90 THOUSAND RUPIAH!!

Angka yang fantastis sodara2. Sumpah ngeselin banget coz ternyata jarak Kampung Rambutan-Taman Mini tuh cuma beberapa slepetan aja lho..


Saking kesel, saya ga bisa ngomong apa2 lagi. Setelah kasih selembar uang 50 ribu ke Ut, saya langsung keluar taksi menuju lobby. Ut menyusul saya kemudian dengan tampang yang sama penuh emosinya, dia pun nyumpahin si pengendara taksi yang tak budiman itu semoga kecelakaan trus mati..(sadis ya..tapi kalo namanya orang lagi emosi mana bisa nahan..).

Bersyukur banget saya lagi ga puasa coz bakal sangat ga rela kalo keilangan pahala gara2 dongkol sama si pengendara taksi yang tak budiman itu.


Pulang dari stasiun TV swasta tersebut, saya dan Ut memutuskan naik taksi Express atau Putra apapun yang terjadi. Alasan pertama karena tarif lama (iya dong kan namanya juga mahasiswa..pasti cari yang murah). Alasan kedua adalah karena 2 jenis taksi itu have a good credibility. Atau kalo ga ya Blue Bird sekalian coz paling yahud dan digemari para pengguna jasa taksi. Seakan membaca kebutuhan dan kerinduan saya dan Ut akan taksi idaman, melintaslah taksi Putra dengan manisnya. Tanpa buang2 waktu lagi, saya dan Ut melambaikan tangan diiringi decitan rem si taksi.


Semua orang tau kalo jarak Taman Mini-Sudirman itu berlipat2 kali jarak Kampung Rambutan-Taman Mini. And guess what?? Tarif Taman Mini-Kampung Rambutan cuma 35 RIBU RUPIAH aja getoh..ngeselin ga seeeeeeeeeeeehhhh hrrrrghhh…

Comments

Popular Posts