Rintik Hujan

Berapa kali harus kukatakan padamu betapa aku mengagumimu. Kau hadir di saat yang sudah diramalkan. Tapi tak jarang pula hadirmu begitu tiba-tiba.

Berapa kali kujelaskan padamu bahwa kau menginspirasiku. Hadirmu membangkitkan spontanitasku. Spontanitas yang kerap hibernasi sampai waktu yang bahkan nalarku pun tak bisa memprediksinya.

Saat kau ada, hadir pula ber-rumpun-rumpun memori. Tak melulu indah. Tapi tak hendak kuhapuskan dari ingatan karena kuyakin kenangan tak kan terganti.

Hembusan angin menyapu lembut pipiku yang basah oleh rintikmu. Menyejukkan hingga relungku. Menjanjikan hal yang sama bahwa kau akan selalu ada.

Comments

Popular Posts