Cermin Beku

Dalam diam kutatap wajah itu
Kukagumi tiap pahatan membentuk wajahnya
Sorot matanya cemerlang membiusku
Senyum tulusnya membekukanku
Sebaris gigi geligi seputih susu membentang
Tertegunku melihat keanggunannya
Oh sungguh rela kumenatapnya setiap saat
Mata bertemu mata
Tak sepatah terucap
Ia senyum, aku pun senyum

Dalam temaram kupandangi wujud tiga dimensinya
Senyumnya pudar
Sorot mata sayu bergelayut air mata
Jari lentiknya menyeka buliran bening di pelupuk
Air matanya menderas
Jika ada kala kusesali adalah saat ini
Maafkan aku yang tak bisa menyeka air matamu
Kau tak tahu betapa bencinya aku pada diriku
Ingin aku mendekapmu
Sekedar menjadi tempatmu bersandar
Meringankan bebanmu
Karena aku hanya cermin

Cermin yang hanya mampu diam
Cermin yang hanya bisa menikmati keindahanmu
Cermin yang hanya tercekat di antara derai air matamu
Cermin yang hanya tergugu dalam sunyi melihatmu termenung
Cermin yang hanya sanggup memendam rasa cinta pada objek tiga dimensinya
Cermin yang tak kuasa merengkuh pujaannya meski di depan mata
Cermin yang tak dapat menggapai kekasih hati walau berjarak sejengkal

Satu yang bisa kupastikan
Ku 'kan setia menemani, apapun suasana hatimu
Karena aku adalah cermin




Comments

Popular Posts