Fani dan Fina

Tiba-tiba saya teringat satu soal psikotes di sebuah stasiun tv nasional yang pernah saya ikuti beberapa waktu lalu. Soal ini menarik bagi saya karena baru kali ini menemui soal macam ini. Soal terakhir psikotest (setelah diminta gambar pohon) adalah: kami diminta nyatet beberapa huruf. Kalau saya ga salah inget, hurufnya: F, G, T, D, Y, mmmhh apa lagi yaa..7 huruf lah kalo ga salah. Perintahnya adalah: buatlah sebuah cerita menarik yg di dalamnya terkandung huruf-huruf tersebut minimal 15 baris. Nah kalau huruf-huruf yg lain sih gampang lah karena pasti sering kesebut dalam satu kalimat misalnya. Yang jadi pe-er huruf F. Kata apa coba yang pake huruf F?

Solusinya, saya langsung cari kata yang pake huruf F. Voila!! Ketemu!! Sekarang saya coba share di sini tulisan saya waktu psikotes itu. Kurang lebih begini:

Judulnya: Fani dan Fina

Fani dan Fina saudara kembar identik. Mereka benar-benar bak pinang dibelah dua. Setiap orang yang melihat pasti sulit membedakan mana Fani mana Fina. Ditambah lagi orangtua mereka yang gemar memakaikan mereka baju yang serupa, sepatu yang sama, dan aksesoris yang kembar. Meski kembar dan semua yang mereka miliki serupa, mereka tak lantas memanfaatkan kekembaridentikan mereka. Ternyata mereka memiliki kegemaran yang berbeda. Fani jago di bidang matematika,Fina unggul di bidang IPS. Dalam berpendapat pun mereka sering berbeda. Pernah suatu hari, Fina lupa bahwa hari itu akan ada ulangan matematika di kelasnya. Seharusnya kalau Fina mau, Fani bersedia menggantikan Fina mengerjakan ulangannya. Kebetulan mereka beda kelas. Tapi Fina tak mau Fani menggantikannya. Meskipun bila mereka bertukar tempat, tidak akan ada yang bisa membedakan, Fina berprinsip untuk berusaha memecahkan masalahnya sendiri tanpa mengambil keuntungan kembar mereka.

Itu tadi contoh dari saudara kembar identik yang meski serupa, tetap saja mereka memiliki pemikiran yang berbeda dan kegemaran yang berbeda. Bagaimana dengan manusia biasa yang beraneka ras, suku bangsa, latar belakang pendidikan dan agama. Kita tidak bisa menyamakan pendapat semaunya karena setiap kepala memiliki sudut pandang yang berbeda. Sudah selayaknya kita menghargai perbedaan itu. Pebedaan itu yang membuat warna kehidupan. Perbedaan itu yang membuat Indonesia kaya. Kaya akan keberagaman yang terkenal dengan Bhineka Tunggal Ika nya. Jangan sampai slogan itu hanya menjadi slogan tanpa pernah dicoba untuk diimplementasikan.

----end----


Terserah para penguji deh yg menilai psikotes saya..hihihi sebenernya ga pede bakal dinilai menarik atau ga sama mereka.

Comments

Popular Posts