Penantian
Kau tahu mengapa aku begitu memuja hujan? Kau tahu mengapa begitu merindunya aku pada rintik? Dinginnya tetes demi tetes menyejukkan kulit hingga relung. Derasnya memanipulasi yang lain hingga tak tahu bila mataku pun menderas bersamanya. Aroma hujan mewakili aromanya. Itu membuatku merindu sekaligus membenci. Tapi ku tetap menari di bawah rintiknya. Ia janji akan datang bersama turunnya hujan. Ia janji akan menemaniku. Ia janji dan hanya janji. Tapi di sini aku. Tetap menantinya. Tak peduli ku menua.